Minggu, 12 Desember 2010

DISIPLIN BERBAHASA DI GONTOR

Para santri di pesantren gontor ternyata tidak boleh sembarangan berbahasa.Hanya ada dua bahasa "resmi" yang boleh dipergunakan disana, yakni bahasa arab dan bahasa inggris.Bahasa Indonesia juga dipakai,tetapi hanya dalam acara tertentu.
Ada beberapa cara unik yang dipakai sejak lama di gontor , untuk menegakkan disiplin berbahasa. Disana ada orang yang disebut spy atau jasus (bahasa arab). Mereka adalah orang yang tertangkap basah menggunakan basah menggunakan bahasa indonesia atau bahasa daerah oleh badan penggerak bahasa. Badan yang bertanggung jawab atas disiplin berbahasa di gontor tersebut aka menyidangkan para pelanggar dan menjatuhkan hukuman bagi mereka . Hukumannya , selain membersihkan WC  dan kamar mandi juga mengharuskan para terhukum menjadi mata-mata. Dengan dibekali 2 kartu spy yang harus dikembalikan dalam waktu 24 jam, mereka ditugas "menguping " pembicaraan dalam bahasa indonesia atau daerah dari 3000 an santi lain dipesantren tersebut. Merekalah yang mencuri dengar pembicaraan teman mereka sendiri.
kalau ada yang melanggarnya , namanya dicatat dikartu spy. Yang dicatat tidak hanya nama pelanggar tetapi juga kalimat dan nama lawan pembicara.Dengan demikian , 2 yang tertangkap akan mendapatkan jabatan sebagi jasus baru. Kalau tidak ada pelanggar baru yang berhasil ditangkap dalam waktu 24 jam, maka waktunya ditambah 24jam lagi.
Dengan cara itulah santri di gontor nggak berani berbahsa selan bahasa inggris dan arab . Dalam pertunjukkan wayang bahkan saat masuk WC pun mereka harus menggunakan dua bahasa itu . Konon, mimpipun harus dalam bahasa kedu tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar